Pendidikan Keluarga yang Dapat Menunjang Karier Anak

 Sejati nya, Pendidikan juga memiliki jenjangan yang di sebut dengan tingkatan dalam pendidikan. Jika kita mengenal ada nya tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Semua itu tidak luput dari pendidikan utama untuk siswa atau peserta didik yaitu pendidikan keluarga. Di dalam tulisan ini akan membahas setidak nya memberikan penjelasan terkait Peran Keluarga Dalam Pendidikan. Menurut Abu Ahmadi ( 1982 ) peran merupakan bentuk klaim seorang manusia terhadap caranya perorangan dituntut bersikap dan bertindak atas status serta keguaan dalam bersosial di suasana tertentu (Sutrisno 2003). Sudah menjadi hal yang pasti bahwa peran keluarga memiliki hal yang besar dalam membentuk karakter seorang peserta didik. Keluarga merupakan sebuah grup sosial utama dimana perorangan berada dan ingin menyidik banyak hal penting secara tapak melalui pola asuh serta 

bimbingan dari orang tua atau anggota yang lebih tua bahkan setiap personil di dalam kelompok tersebut (Maulana 2018). Pendidikan adalah upaya membimbing serta membangun kepribadian manusia secara rohani dan jasmani dengan tindakan umpan balik antara pendidik dan peserta didik (Maulana 2018).  Jadi dapat di ambil kesimpulan bahwa peran keluarga dalam pendidikan adalah usaha individu atau satu ikatan yang sangat erat dalam hubungan yang di sebut "Keluarga" untuk membentuk karakter individu lainnya baik secara rohani dan jasmani.

Di setiap kegiatan menata kebiasaan peserta didik perlu nya effort (upaya) yang tidak mudah. Perlu nya perhatian kepada anak dan juga tindakan yang menunjukkan sebuah arah yang baik. Karena pada dasar nya, anak yang masih balita akan meniru kebiasaan dari orang-orang dewasa yang dia pernah lihat. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai peran keluarga di dalam pendidikan sebagai berikut :



1. Memberikan dasar keagamaan

Di Indonesia terdapat berbagai agama dan budaya. Pentingnya pengajaran agama yang di berikan kepada anak sejak dini untuk membentuk atau menanamkan bekal ilmu keagamaan di dalam kehidupan nya kelak. Orang tua sudah patut nya untuk mendidik anak nya dengan agama. Karena hal tersebut dapat menjega anak yang dari perbuatan-perbuatan yang tidak bagus seperti : mencuri, pencabulan dan lain sebagainya.

Dalam Islam, Peran ini sudah jelas di dalam Al-qur'an dan juga Hadits Dalam surat At-Tahrim ayat 6 Allah berfirman: "Wahai umat yang berimana, peliharalah dirimu dan keluargamu dari ancaman api neraka". Dan  juga hadist Nabi, "Tiap-tiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikan mereka Yahudi, Nasrani dan Majusi"(HAMZAH 2015).

Pada dasarnya, di dalam lingkup masyarakat. Keluarga merupakan kelompok terkecil. Untuk itu baik dan buruk nya setiap individu dapat di tentukan di dalam perseorangan dari kelompok yang lebih besar dari keluarga, dan individu tersebut tidak pernah lepas dari ikatan yang sangat erat di dalam keluarga. Perlu di pertimbangkan juga untuk memberikan ajaran dasar yang sudah di tuliskan di bawah :

- Mengenal anak kepada pencipta|
- Menumbuhkan nilai moral dan toleransi
- Mengajarkan untuk selalu berkata jujur
- Taat aturan agama
- Bersikap adil

Mengajarkan sikap sopan dan santun

Dengan adanya bimbingan dari keluarga tentang nilai dasar kegamaan, maka seorang anak akan memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi kehidupan yang nyata. Sekaligus bisa memberikan anak-anak nilai dan norma yang bisa mengajak mereka kepada jalan yang benar, jujur, amanah, bertaqwa dan memiliki sikap toleransi.


2. Menjelaskan tentang pendidikan sosial budaya

Budaya di Indonesia sangatlah beragam. Oleh karena itu, keberagaman ini memberikan bukti bahwa Indonesia merupakan negara multi-budaya. Hal ini di tunjukan dari perbedaan antar-budaya yang ada di Indonesia. Pengenalan budaya penting di lakukan oleh keluarga kepada anak usia dini. Karena, budaya yang sudah di bentuk oleh nenek moyang dari dulu akan sangat disayangkan jika generasi muda Indonesia tidak suka dengan kebudayaan sendiri.

Di luar sana banyak sekali bagaimana sikap respect (menghormati) anak milenial kepada budaya sendiri. Gengsi, mungkin hal yang tidak aneh lagi kita dengar ketika melihat kelakuan anak-anak zaman sekarang atau dengan istilah lain kids zaman now. Dapat juga di bayangkan bagaimana pengaruh budaya asing sangat memberikan perubahan yang sangat significant kepada penerus negeri ini.

Bhineka Tunggal Ika sudah menjadi identik Indonesia dari dulu. Karena, Indonesia sangat dikenal sebagai negara multikultural sehingga membuat Indonesia sangat kental dengan agama,budaya dan suku. Maka dari itu, upaya keluarga sangat di butuhkan dalam membentuk sikap anak agar menjadi penerus bangsa yang sangat paham dengan nilai-nilai keberagaman dan kebudayaan yang sudah di anut dan di tanam oleh nenek moyang kita. Adapun yang perlu di perhatikan untuk menanamkan sikan kebudayaan kepada anak sebagai berikut :

- Menjadikan setiap anggota keluarga peduli satu sama lain
- Di dalam interaksi di dalam keluarga sudah sepatutnya di ajarkan rasa empati
- Memberikan pemahaman tentang budaya sendiri dan bagaimana budaya sendiri dalam bertoleransi
- Mengingatkan untuk senantiasa membantu orang lain
- Mengajarkan untuk tidak memiliki rasa rasis kepada budaya lain
- Membimbing untuk memelihara budaya

3.  Mengenalkan dunia sosial

Keluarga juga memiliki peran penting di dalam mendidik anak tentang cara bersikap atau berkomunikasi dengan orang lain secara luas. Karena tidak hanya di beri pemahaman tentang agama dan budaya, namun perlu di siapkan juga untuk amunisi anak agar anak bisa menjadi manusia yang memiliki rasa hormat kepada setiap individu lainnya. Adapun hal yang bisa di perhatikan dalam mengenalkan kehidupan sosial adalah :

- Melatih untuk selalu bersyukur akan setiap yang di miliki
-Melatih tingakat kepercayaan diri
- Memberikan contoh komunikasi yang baik, seperti kepada orangtua dan juga kepada sebaya
- Menghargai diri sendiri 


4. Motivator

Setiap anak pasti memiliki keinginannya masing-masing. Namun, tidak sedikit dari remaja yang harus gagal dalam mencapai apa yang di inginkan. Kita sudah tahu bahwa keluarga merupakan suatu ikatan atau sekumpulan primer yang sudah menjadi tempat untuk bersenang,bersedih, bahagia, dan lain-lain. Maka dari itu, ketika anak sudah down ( jatuh ) dari harapan. Sudah layaknya keluarga harus tetap menjadi motivasi utama seorang anak untuk tetap bangkit lagi. Seperti yang di katakan pepatah " Jika hari ini aku gagal, maka besok masih ada kesempatan untuk memperbaiki".

Jadi lah keluarga yang bisa membangkitkan kembali semangat anak dalam mencapai cita-cita yang diinginkan. Karena, setiap kesuksesan pasti ada yang nama nya kegagalan. Menanamkan mental yang kuat sudah seharusnya di berikan kepada setiap anak. Karena, setiap anak yang memiliki mental besi maka dia lah yang akan menjadi pemenangnya.

Seseroang yang sudah tidak lagi mengenal kata menyerah, bearti dialah orang yang sudah terbiasa dengan kegagalan. Setiap apa yang di inginkan pasti memiliki resiko. Dari sini lah peran keluarga untuk memberikan penjelasan tentang resiko yang akan di dapatkan. Dengan tujuan, anak akan menjadi orang yang kuat dan tidak gampang terjatuh.


5. Memberikan landasan ekonomi

Mungkin tidak di sadari mengapa pemberian landasan ekonomi juga merupakan hal yang penting di dalam keluarga untuk mendidik anak. jika anak tidak di berikan pengetahuan tentang ekonomi. Maka anak tersebut kemungkinan tidak akan tahu bagaimana susahnya mencukupi kebutuhan kehidupan. Faktanya, tidak semua anak di dunia ini terlahir dari keluarga yang memiliki ekonomi yang serba berkecukupan. Ternyata, masih banyak di luaran sana yang masih kesusahan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dari situ, perlu nya pengajaran ekonomi yang harus sudah diberikan kepada anak-anak. Akan tetapi, ekonomi jangan di jadikan sebagai tujuan utama dalam kehidupan. Selain ekonomi, hal yang paling utama adalah pemahaman tentang agama, pendidikan dan seterusnya. Tidak akan menjadi sebuah permasalahan jika orang tua memberikan penjelasan tentang ekonomi. Karena anak akan tahu arti dari perjuangan dalam hidup. Mungkin tips ini bisa memberikan gambaran terkait pembelajaran landasan ekonomi :

- Mendidik untuk memanfaatkan kebutuhan secara butuh
- Mendidik untuk tidak berpoya-poya
- Mengajarkan tentang manfaat waktu
- Memberikan semangat berjuang dalam kehidupan agar tidak mudah putus asa

Di atas merupakan 5 pilar dasar yang bisa di jadikan referensi kepada keluarga terutama di dalam mendidik anak. Karena pada hakikat nya, anak merupakan titipan dari Tuhan yang maha esa untuk di bimibing, di jaga serta di rawat. Oleh karena itu, anak yang baik akan bisa di lihat bagaimana sikap keluarga yang mendidiknya. Keluarga merupakan unsur terkecil di dalam sistem organisasi. Didikan keluarga akan sangat begitu penting di dalam membentuk kepribadian setiap anak. Semua hal di atas tidak luput dari sistem pendidikan.

Dan perlu di garis bawahi adalah semua tergantung dari individu nya masing-masing. Kita bisa melihat berbagai fenomena di luaran sana. Banyak anak yang memang sudah di bentuk dan di didik di dalam keluarga yang sangat di kenal dengan nilai agama yang bagus. Akan tetapi, kelakuan anak nya masih tetap saja tidak bisa mencerminkan tentang keluarga nya. Hal itu memang sering kita temui. Di sini penulis tidak mengajak para pembaca untuk spontan menyalahkan keluarga nya. Mungkin saja dari sistem pergaulan nya, masyarakat atau lingkungannya dan lain sebagainya.

Comments

Post a Comment